Jakarta Kemungkinan balas dendam pendukung Amrozi cs dengan bom Antraks harus disikapi serius. Bom Antraks bisa dengan gampang dibuat. Aparat dan warga harus selalu siaga selama November-Desember.
Pengamat intelijen Wawan Purwanto menjelaskan, Antraks memang mudah dibuat bahkan di dalam garasi rumah pun hal itu bisa dibuat. Proses pembuatan Antraks ini juga sangat mudah untuk dipelajari. Namun ia mengingatkan, Antraks bisa juga menjadi senjata makan tuan bagi pembuatnya jika tidak hati-hati.
"Antrax memang sangat mudah dipelajari dan dibuat di mana saja, namun jika tidak hati-hati bisa menjadi senjata makan tuan bagi pembuatnya," terang Wawan dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (6/11/2008).
Wawan mengimbau kepada seluruh masyarakat dan aparat penegak hukum untuk waspada selama November sampai dengan Desember dan tidak memberikan celah kepada kelompok yang ingin melakukan balas dendam ini.
Ditegaskan, selama aparat penegak hukum dan masyarakat waspada maka sulit balas dendam kelompok teroris terjadi. Masyarakat sendiri dinilai Wawan, sudah terbiasa dengan keadaan siaga 1,2 dan 3 atau lebih dikenal dengan istilah security minded. Masyarakat juga sudah mulai waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya.
"Jika ada kelompok yang ingin melakukan balas dendam tentunya harus menunggu lengahnya pihak aparat keamanan dan masyarakat," kata Wawan.
Menjelang eksekusi mati terpidana bom Bali I Amrozi cs, sejumlah isu terus berseliweran. Isu terakhir mengungkap kelompok teroris akan membalas eksekusi itu dengan bom yang berisi pengembangan penyakit binatang menular antara lain Antraks. (ron/iy)
Pengamat intelijen Wawan Purwanto menjelaskan, Antraks memang mudah dibuat bahkan di dalam garasi rumah pun hal itu bisa dibuat. Proses pembuatan Antraks ini juga sangat mudah untuk dipelajari. Namun ia mengingatkan, Antraks bisa juga menjadi senjata makan tuan bagi pembuatnya jika tidak hati-hati.
"Antrax memang sangat mudah dipelajari dan dibuat di mana saja, namun jika tidak hati-hati bisa menjadi senjata makan tuan bagi pembuatnya," terang Wawan dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (6/11/2008).
Wawan mengimbau kepada seluruh masyarakat dan aparat penegak hukum untuk waspada selama November sampai dengan Desember dan tidak memberikan celah kepada kelompok yang ingin melakukan balas dendam ini.
Ditegaskan, selama aparat penegak hukum dan masyarakat waspada maka sulit balas dendam kelompok teroris terjadi. Masyarakat sendiri dinilai Wawan, sudah terbiasa dengan keadaan siaga 1,2 dan 3 atau lebih dikenal dengan istilah security minded. Masyarakat juga sudah mulai waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya.
"Jika ada kelompok yang ingin melakukan balas dendam tentunya harus menunggu lengahnya pihak aparat keamanan dan masyarakat," kata Wawan.
Menjelang eksekusi mati terpidana bom Bali I Amrozi cs, sejumlah isu terus berseliweran. Isu terakhir mengungkap kelompok teroris akan membalas eksekusi itu dengan bom yang berisi pengembangan penyakit binatang menular antara lain Antraks. (ron/iy)
0 komentar:
Posting Komentar