Insiden Luis Suarez menyentuh bola sebelum memasukkan bola ke gawang Mansfield di ajang Piala FA pada 6 Januari lalu masih mendapat sorotan di Inggris.
Kali ini mantan pemain West Ham United yang sekarang menempati posisi manajer Swindon, Paolo Di Canio, angkat bicara.
Dalam pandangan Di Canio, handball Suarez -yang memastikan Klikkemenangan Liverpool 2-1 atas Mansfield- menjadi salah satu indikasi makin susahnya menemukan sportivitas di lapangan sepak bola.
Di Canio mengatakan pemain harus selalu jujur.
Jika pemain menyadari bahwa ia telah berbuat curang, ia harus menyampaikannya kepada wasit
"Tidak adil kalau pemain memanfaatkan situasi seperti ini," ujar Di Canio.
"Jika Suarez sengaja handball dan ia sadar bahwa tindakannya tersebut keliru, ia harus mengaku," tegasnya.
'Tindakan jahat'
"Itu memang handball tapi wasit menganggap bukan kesengajaan."
Brendan Rodgers
Atas insiden ini direktur Mansfield mengatakan bahwa tindakan Suarez membuat malu klub Liverpool.
Selain itu, seorang pendeta di Mansfield mengatakan handball Suarez adalah tindakan jahat.
Jajaran manajemen Liverpool sendiri, seperti disampaikan manajer Brendan Rodgers, mendukung penuh Suarez.
Rodgers mengatakan Klikbukan menjadi kewajiban Suarez untuk mengaku telah menyentuh bola.
"Itu memang handball tapi wasit menganggap bukan kesengajaan," kata Rodgers.
Di Canio menyabet gelar penghargaan Fair Play dari FIFA pada 2001 setelah sengaja memegang bola dengan tangan dan tidak menembak bola ke gawang lawan karena kiper lawan ketika itu cedera.
Sanksi ke pemain
Namun ia mengatakan ragu apakah para pemain sepak bola akan sering meniru tindakannya 12 tahun silam.
"Sepertinya generasi yang muncul belakangan menganggap curang bukan sebagai masalah serius. Bahkan banyak yang menganggap orang yang curang lebih pandai dari pemain lain. Ini jelas menyedihkan," kata Di Canio.
Sebagai manajer ia tidak akan ragu-ragu mengambil tindakan kepada pemain yang curang.
"Sanksinya akan sesuai dengan parah tidaknya kecurangan yang ia lakukan," katanya.
Ia juga menyayangkan pemain-pemain yang mudah jatuh, padahal kontak fisik dengan pemain lawan sangat minimal.
"Tentu saja tidak semua pemain senang melakukan tindakan curang. Tapi sepertinya akan makin sulit menemukan pemain yang menunjukkan sikap yang sportif di lapangan," kata Di Canio.
0 komentar:
Posting Komentar